Minggu, 28 Agustus 2011

Para tahanan remaja yang dionani lalu disunat.

APARAT KEAMANAN

Bang Eufrat adalah sahabatku. Nama Eufrat adalah nama Yahudi dan juga nama sungai di Iraq. Dia anggota aparat keamanan di suatu negara yang tak perlu aku sebut namanya. Aparat keamanan seperti Bang Eufrat, di Italia disebut Carabinieri , di Amerika dan Inggris disebut Policeman,di Belanda disebut Politie.Bang Eufrat baru saja dipromosikan memimpin suatu unit aparat keamanan di tingkat distrik [district].Sebelumnya, Bang Eufrat memimpin suatu unit yang kalau di Amerika Serikat setingkat  precinct.Sebagai pimpinan unit aparat kemanan tingkat distrik tentu tanggung-jawab Bang Eufrat cukup besar.Tapi dia  beruntung,sebab  keamanan di wilayah yang jadi tanggung-jawanya cukup kondusif dari segi rendahnya jumlah kejadian kriminil.Tapi disitu masih sering terjadi tawuran remaja dan kebut-kebutan sepeda motor.Menurut informasi anak buahnya, para remaja yang jadi biang keladi tawuran dan kebut-kebutan motor itu adalah anak pengusaha kaya atau anak para pejabat penting di distrik itu. Itulah sebabnya, pejabat sebelumnya [predecessor] yang digantikan Bang Eufrat selalu ragu atau takut bertindak.

Pada suatu kali, Bang Eufrat menyamar dan pura-pura menjadi penonton tawuran remaja dan pada week end berikutnya dia menonton kebut-kebutan motor.Bang Eufrat yang juga seorang penikmat sejenis ternyata amat terpukau akan ketampanan remaja-remaja pengacau keamanan itu.Maklum mereka anaknya orang-kaya atau orang-penting, sehingga umumnya mereka perpenampilan bersih dan tampan. Sebagian dari mereka bertubuh atletis, sehingga Bang Eufrat merencanakan suatu razzia secara dadakan,tanpa ribut-ribut dan kalau bisa tak diketahui umum. Dengan tujuan untuk mendidik, mendisiplinkan, dan memberi pelajaran pada remaja-remaja sialan itu.

Demikianlah, pada suatu hari terjadilah tawuran pelajar setingkat high-school. Bang Eufrat segera bertindak. Para pelaku tawuran itu pun dikejar oleh anak buah Bang Eufrat. Semua pelajar yang kedapatan melempar batu atau membawa senjata tajam atau alat pemukul ditangkap dan digelandang ke dalam sebuah  bis dan dibawa ke sebuah hutan  terpencil di luar kota. Bang Eufrat sengaja melakukannya tanpa publikasi. Di hutan terpencil itu, setelah dihitung ada  57 orang remaja, di antaranya ada 20 remaja laki-laki umur 15 - 17  tahun yang harus diperiksa lebih lanjut. Dari 20 remaja ini dipilih lagi 11 orang remaja usia 16-17 tahun. Kesebelas remaja itu dianggap telah dewasa, karena itu dianggap bertanggung-jawab dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bang Eufrat sendiri yang menentukan,siapa di antara 20 remaja sialan itu yang harus diperiksa lebih lanjut.Tentu saja Bang Eufrat "memilih" para remaja yang berwajah tampan dan bertubuh atletis, berpenampilan menarik, dan diperkirakan punya kontol besar! Salah seorang anak buah Bang Eufrat tanpa ragu pura-pura memeriksa tubuh dan pakaian remaja-remaja itu sekalian mencekal celana di bagian selangkangan  mereka untuk memperkirakan besar kecilnya ukuran kontol mereka. 

Selanjutnya, diam-diam para ke sebelas remaja hasil tangkapan itu dibawa ke suatu kompleks di lokasi lain di luar kota yang juga terpencil.Esok paginya setelah sarapan sekedarnya, barulah mereka  diproses.Supaya orang-tua mereka tidak mencari, mereka disuruh menelepon orang tua mereka dan dipaksa mengatakan bahwa mereka ada kegiatan dengan teman-teman mereka di luar kota.Sebelum orang-tuanya sempat menanggapi,sambungan langsung telepon diputus.Untuk menghindari pemberitaan wartawan,maka para wartawan yang biasa mangkal cari berita kriminil di kantor Bang Eufrat itu diajak meliput suatu kegiatan pelatihan Satpam di luar kota dan dibawa dengan  bis wisata.

Di kompleks terpencil itu, di suatu ruangan besar, ke sebelas remaja disuruh melepaskan seluruh penutup tubuh mereka  [sampai mereka telanjang bulat].Dengan alasan penggeledahan - mencari narkoba dan obat terlarang, sekalian akan dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah mereka pemakai narkoba atau tidak. Ternyata Bang Eufrat tidak salah pilih,  remaja-remaja itu tubuhnya umumnya lumayan atletis, bulu ketek dan jembutnya umumnya lebat, dan kontol mereka besar-besar semua. Lebih besar dari ukuran kontol pemuda seumuran mereka.

Supaya mereka kelak tak mengadu pada orang tua mereka bahwa mereka ditelanjangi dan hak asasi mereka dilanggar,maka mereka diperlakukan baik-baik - tak pernah dikasari. Tetapi agar mereka menurut dan ketakutan, dipilih petugas-petugas yang bertubuh besar, kekar, dan berotot untuk mengatur mereka.Para petugas anak buah Bang Eufrat itu hanya mengenakan singlet atau bertelanjang dada buat menunjukkan tubuh dan lengan  mereka besar dan kekar berotot. 

Semua petugas ini  menggenggam cambuk sapi [bull whip] atau pecut rotan dan mereka bersikap tegas.Aba-aba atau perintah selalu diikuti dengan lecutan cemeti ke lantai atau ke tembok CETAR! CETAR! Yang terdengar keras seperti suara letusan pistol. Sehingga remaja-remaja itu ada yang gemetar ketakutan.Bahkan ada dua orang remaja yang sampai keluar pejuhnya tak tertahan CROOOT!CROOOT!CROOOT!Akibat stress dan merasa amat ketakutan 

Kedua remaja yang mengeluarkan pejuh itu menunduk,tampak amat-sangat  kemalu-maluan. Pejuh mereka  tampak berceceran di lantai ruangan itu dan ruangan itu pun jadi semerbak bau pejuh.Lobang kencing kedua remaja itu tampak basah dan sekali-sekali  masih tampak lelehan pejuh keluar dari lobang kencing mereka menetes ke lantai. Tapi karena kental dan lengketnya pejuh mereka [maklum keduanya masih remaja] maka pejuh itu menetes agak lama dan membentuk "benang pejuh". Seperti benang lendir sarang laba-laba  dan  wajah kedua remaja yang keluar pejuh  itu merah padam. Sebagian dari sisa lelehan pejuh itu ada yang menceceri paha dan kaki mereka.

PEMERIKSAAN NARKOBA

Supaya semua remaja itu makin bertambah risih dan kemalu-maluan, mereka digelandang dalam keadaan bertelanjang bulat ke ruangan lain di lokasi itu, untuk periksa kesehatan.  Dengan maksud untuk mendeteksi apakah mereka pemakai narkoba atau tidak. Meski mereka berada di komplex yang letaknya  terpencil, dimana tidak ada orang luar [publik] dan tidak ada perempuan - tapi ada banyak aparat disitu. Bang Eufrat sengaja menugaskan 20 orang anak buahnya  yang besar dan kekar untuk  ikut "menonton" kegiatan itu. Agar para remaja itu kemalu-maluan dilihat orang banyak dalam keadaan bertelanjang-bulat

Masih telanjang bulat, para remaja itu diperiksa nadi dan tekanan darahnya [pemeriksaan pertama sebelum exercise]  dan  ditimbang berat badannya. Semua itu dilakukan di bawah pandangan tajam puluhan mata petugas yang menonton kegiatan itu. Sambil  menunggu giliran, para remaja itu  disuruh berdiri dijemur di bawah terik matahari di lapangan rumput, dengan kedua tangan ke atas dan kedua kaki mereka mengangkang lebar,sehingga tubuh mereka membentuk huruf "X".

Remaja-remaja itu sudah tumbuh jembut dan bulu-ketek semua. Sebagian dari mereka, karena bulu-keteknya baru mulai tumbuh,  tampak masih kemalu-maluan - karena  bulu ketek mereka terlihat orang. Ada beberapa orang yang menurunkan sedikit tangannya agar bulu-ketek mereka tidak terpapar ke depan - tapi kemudian seorang petugas mendekati dan memperbaiki letak tangan mereka agar tangan mereka lurus ke atas dan bulu-ketek mereka benar-benar jadi exposed  [terpapar] dan dapat dilihat oleh semua yang hadir.Akibat teriknya sinar matahari siang hari itu, maka tubuh para remaja itu jadi berkilat-kilat  oleh keringat mereka yang membanjir. Sehingga rambut kepala, bulu ketek, dan jembut mereka tampak membasah. Para remaja itu benar-benar sedang ditelanjangi! Suasana disitu menjadi bau keringat dan bau ketek remaja-remaja lelaki itu !

Selanjutnya adalah pemeriksaan nadi dan tekanan darah kedua, yaitu pemeriksaan setelah exercise. Untuk itu mereka disuruh push up dan sit up dengan baik [sesuai standard] sebanyak 200 kali, bertelanjang bulat. Hanya sedikit di antara mereka yang biasa push up dan sit up sebanyak itu. Banyak di antara mereka yang melakukannya dengan tidak standard, sehingga mereka terpaksa harus memperbaiki dan  mengulang-ngulang push up dan sit up mereka sampai betul-betul sesuai standard.Sehingga jumlah gerakan yang mereka lakukan itu bisa  mencapai lebih dari 300 kali. Akibatnya, tubuh mereka yang telanjang bulat itu [dan sudah bercucuran keringat oleh terik matahari] jadi tambah berkilat-kilat oleh cucuran keringat yang membanjir - seperti orang baru mandi! 

Mereka juga tampak kehausan dan mereka diberi minum dari satu gelas bersama-sama - masing-masing satu teguk.Untuk 11 orang itu mereka hanya  boleh minum air dengan volume 3 gelas.Selanjutnya tubuh mereka yang telanjang-bulat dan bercucuran keringat itu diperiksa oleh seorang petugas dengan cara meraba-raba dan meremas-remas seluruh bagian tubuh mereka [termasuk kontol, biji peler, dan puting susu mereka]. Sementara  mereka tetap berdiri dalam posisi "X". Bagian terakhir dari prosedur itu adalah menyodok lobang pantat mereka dengan dildo kayu - pengganti jari telunjuk. Di antara remaja itu, ada  yang ketika boolnya disodok-sodok dengan dildo kayu pejuhnya muncrat keluar CROOT! CROOT!, akibat rangsangan di kelenjar prostatnya [seperti massage prostat].

Selajutnya, masih tetap berdiri dalam posisi "X" mereka disuruh mengeluarkan air kencingnya. Salah seorang remaja  ditugasi menampung air kencing mereka dalam botol laboratorium kecil. Sisa air kencing yang belum dikeluarkan dan  ingin dikeluarkan para remaja itu, dibiarkan mancur begitu saja di lapangan rumput itu: "cuuuuuuuuuur". Sehingga lapangan rumput itu pun  jadi penuh dengan ceceran air kecing tahanan remaja itu.

Karena, kecilnya botol penampungan, maka  seringkali air kencing itu tumpah-tumpah.Remaja yang bertugas menampung air kencing itu, tangannya jadi berlumuran air kencing teman-temannya sendiri.Disitu tidak disediakan air bersih dan tidak ada  keran air, sehingga remaja itu terpaksa tidak dapat mencuci tangannya yang berlumuran air kencing teman-temannya. Remaja itu juga diharuskan menampung air kencingnya di botol kecil.

PENGAMBILAN CONTOH   PEJUH

Setelah contoh air kencing diambil, seorang remaja lain ditugasi mengocok kontol teman-temannya satu-per satu, agar contoh pejuh mereka dapat dikeluarkan.Sementara itu mereka harus tetap berdiri dalam posisi "X". Untuk pelicin tangan waktu mengonani kontol teman-temannya, remaja itu disuruh meludahi tangannya atau menggosok telapak tangannya dengan keringat yang bercucuran di tubuh temannya yang sedang dionani itu. Ketika dikocok kontolnya, semua kontol remaja itu langsung tegang dan mengeras dan setelah dikocok-kocok beberapa kali pejuh mereka langsung keluar CROOOT! CROOOT! CROOOT.Semua remaja itu mampu mengeluarkan pejuhnya dan cukup banyak  volumenya - termasuk remaja yang sudah keluar pejuhnya tadi waktu ketakutan dan termasuk yang keluar pejuhnya waktu boolnya disodok-sodok dildo kayu. Waktu kontol mereka dikocok ada yang tampak tersenyum-senyum  untuk menutupi rasa malunya! Begitu juga ketika kontol mereka sedang berdenyut-denyut memuncratkan pejuhnya.

Pejuh remaja yang keluar langsung ditampung dalam botol yang disediakan. Remaja tukang kocok kontol itu terkadang kurang sigap menampung pejuh temannya, sehingga ada tiga orang remaja yang sebagian pejuhnya tidak tertampung, sudah muncrat duluan, sebelum botol diletakkan di bawah lobang kencing remaja itu.  Bahkan ada pejuh yang muncrat ke tangan remaja pengocok kontol sialan itu. Remaja yang bertugas mengumpulkan pejuh itu juga diharuskan mengocok kontolnya sendiri sampai pejuhnya keluar : CROOT!CROOT!CROOT!

Setelah pejuh mereka keluar semua, seorang petugas yang amat kekar bertelanjang dada dan menggenggam pecut rotan, berkeliling memeriksa kontol remaja itu satu per satu.Untuk mengetahui : (1) apakah remaja itu sudah sunat atau belum, (2) jika sudah sunat apakah seluruh kulupnya sudah dipotong habis [terkudung], (3) jika masih ada sisa kulup, apakah sisa kulup itu masih dapat dipotong lagi [disunat ulang], dan (4) apakah frenulum sudah dipotong. Untuk memeriksa kulup remaja itu, petugas pemeriksa itu memegang-megang kontol remaja itu dan menarik-ntrik kulup atau sisa kulupnya. Jika remaja yang diperiksa kulupnya itu jadi ngaceng kontolnya karena terangsang, maka petugas itu terus melanjutkan mengocoknya sampai pejuh remaja itu keluar CROOOT! CROOOT! CROOOT!

Hasil pemeriksaan itu ditulis dengan supidol [yang tulisannya hanya dapat dihapus dengan alkohol atau bensin] di dada remaja yang telanjang-bulat itu. Ternyata hanya 3 orang remaja  yang tidak atau belum disunat. Remaja lainnya, meskipun sudah sunat, tapi umumnya  masih  dapat dilakukan tindakan lanjutan. Kebanyakan mereka masih ada sisa kulup   2 mm atau lebih yang dapat dipotong. Ada dua orang remaja yang frenulumnya belum digunting. Satu orang di antaranya sudah sempurna sunatnya dan frenulumnya sudah digunting.Tetapi supaya dia solider dengan teman-temannya, Bang Eufrat memerintahkan agar kulit kontol remaja sialan itu nantinya tetap dilukai dengan cara digunting sedikit tanpa anestesi. Kalau bisa, diusahakan dengan cara yang senyeri mungkin! [Ha..Ha..Ha...!!!]   

Agar para remaja, makin merasa risih dan kemalu-maluan dan  merasa banyak yang menonton ketelanjangan mereka. Lima atau enam orang petugas sengaja datang pergi ke tempat itu, memberi kesan sekan-akan mereka petugas yang baru datang sambil pura-pura bertanya keras-keras:

"Anak-anak apa  ini?"

atau

"Ini yang tawuran kemarin, ya?"

Supaya para remaja itu makin malu,  para petugas itu juga terus berkomentar dengan suara keras tentang ketelanjangan para remaja itu, tentang  jembut, biji peler, kontol dan bagian-bagian tubuh, mereka yang sangat pribadi. Sekali-sekali mereka berteriak-teriak riuh rendah mentertawakan para remaja itu. Seperti ketika  pejuh mereka sedang  muncrat keluar atau mengomentari jembut atau bulu ketek mereka yang lebat. Para remaja itu bukan  hanya merasa amat malu tapi juga  amat kelelahan diharuskan terus menerus mengangkat tangannya ke atas untuk mempertontonkan pola pertumbuhan bulu ketek mereka  dan harus tetap dengan kaki mengangkang lebar di bawah terik matahari [Ha..Ha..Ha..]
         
Kemudian para pemuda itu diberi makan siang. Mereka diharuskan makan siang di bawah terik matahari dalam keadaan masih telanjang-bulat di lapangan rumput yang penuh dengan ceceran air kencing dan pejuh mereka sendiri. Untunglah mereka diberi nasi kotak yang ada sendok plastiknya. Sehingga mereka tak usah makan dengan tangan. Sebab, dua orang dari mereka tangannya  berlumuran kencing dan pejuh teman-temannya dan belum dicuci. Selesai makan siang, mereka diperintahkan mandi membersihkan badan di lapangan rumput itu. Air disalurkan melalui selang karet dan mereka bergatian  mandi telanjang bulat di lapangan rumput yang panas terik itu tetap ditonton oleh kedua puluh petugas itu dan terus dikomentari.


PENYUNATAN TANPA ANESTESI


Dengan tubuh masih dalam keadaan basah sesudah mandi, mereka bergiliran disunat atau disunat ulang. Remaja yang akan disunat dibaringkan terlentang di atas sebuah meja, setengah duduk, telanjang-bulat, dengan kedua tangannya terangkat ke atas dan tergantung pada rantai dan borgol di tembok. Kaki mereka mengangkang lebar - tapi lutut mereka agak terangkat dan disangga balok kayu -  sehingga lobang pantat mereka terlihat jelas.

Remaja itu betul-betul telanjang bulat sempurna. Semua bagian tubuh mereka yang paling pribadi dapat dilihat oleh yang hadir. Pinggang. paha dan pergelangan kaki mereka difiksasi kuat-kuat dengan tali kulit atau rantai logam. Setelah kontol, biji peler, jembut, paha dalam,  dan lobang pantat mereka dibersihkan dengan phisohex, betadine dan alkohol - langsung  kulup mereka  dipotong tanpa diberi anestesi dulu.Seketika itu juga remaja yang disunat itu terdengar menjerit-jerit :

"HAAAHG! HAAAGH! ADUUUH! ADUUUH! SAKIIIT! SAKIIIT PAAAK!!!!".

Tubuh remaja itu terus menggeliat-geliat dan menggelinjang-gelinjang kesakitan Wajahnya menunjukkan tarikan rona wajah yang amat sangat kesakitan. Tubuh mereka berkilat-kilat bercucuran keringat yang membanjir akibat menahan nyeri yang teramat-sangat saat kulupnya digunting pelan-pelan! Para petugas yang menonton itu tertawa-tawa dan sebagian dari mereka menirukan jeritan remaja yang disunat itu sambil tertawa gelak-gelak. Sementara petugas penyunat tampak tenang-tenang saja melanjutkan pekerjaannya - memotong atau menggunting kulup atau sisa kulup yang masih ada pelan-pelan. Sekali-sekali petugas penyunat itu pura-pura "menenangkan" remaja yang sedang dipotong kulupnya itu dengan mengatakan :

"Sakit sedikit yaaa! Tahan sedikit! Laki-laki harus tahan sakit!", sambil tersenyum sadis!

Memang acara itu terkesan sadiss!! Tapi indah dan terkesan jantan sekali [Ha..Ha..Ha..]. Remaja yang lain sudah diberi tahu bahwa mereka yang  sudah sunat pun akan disunat ulang. Sebab, sunat mereka semua tidak sempurna. Remaja lain   yang menuggu giliran disunat atau disunat ulang itu tampak menggigil ketakutan melihat penderitaan temannya, jeritan, gelinjang serta tarikan rona wajah mereka yang terkesan amat sangat kesakitan  -   akibat nyeri hebat yang ditimbulkan pengguntingan kulup  tanpa anestesi itu. Ada  juga  beberapa orang yang tak tahan, menjadi stress dan kembali mengeluarkan pejuhnya -  karena amat ketakutan: CROOOT! CROOOT! CROOOT! [Ha..Ha..Ha..].

Meskipun menjerit-jerit kesakitan, tapi tak ada seorang pun di antara remaja itu yang jatuh pingsan, karena amat sangat kesakitan [neurogenic shock]. Rupanya remaja-remaja itu  semua "lelaki sejati" yang tahan banting, tahan sakit, dan tahan-potong-kulup-tanpa-anestesi!  Setelah semua disunat atau disunat ulang, mereka masih disekap dua minggu di lokasi itu, menunggu luka sunat mereka kering. Selama dua minggu itu mereka dibiarkan tetap bertelanjang bulat, dengan kaki dirantai, agar mereka tidak kabur. Setelah dua minggu disekap mereka dibawa lagi ke kota dan diturunkan begitu saja di jalanan -  tanpa surat atau prosedur apapun juga !


POST SCRIPTUM

Setelah kejadian itu memang tidak pernah ada lagi tawuran atau pun kebut-kebutan motor di distrik sialan itu. Rupanya para remaja berandalan itu cukup ditelanjangi, dionani, lalu disunat atau disunat-ulang agar tidak berbuat kekacauan atau melanggar hukum Tidak ada pula tuntutan atau gugatan dari para orang tua remaja itu. Boleh jadi para remaja itu malu menceritakan apa yang dialaminya selama dalam tahanan kepada orang tua mereka.Atau boleh jadi mereka justru amat menikmati pengonanian paksa kontol mereka sampai pejuh mereka keluar CROOOT! CROOOT! CROOOT!  [Ha..Ha..Ha..]


[KERISTOFO'ORI RINALETO - CRISTOFORI RINALDO]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar