Minggu, 07 Agustus 2011

Kuli telanjang dan tubuh Satpam.

INDAHNYA HIDUP

Terlahir sebagai lelaki homosex, aku makin hari makin merasakan keindahan hidup ini - yang ditandai dengan indahnya tubuh lelaki. Tubuh lelaki indah dan nikmat. Nikmat bagaikan ikan-teri atau ikan-selar yang digoreng kering. Tak ada bagian yang tersisa, semua dapat dimakan termasuk duri-duri atau tulang-tulangnya. Begitu juga dengan tubuh lelaki - semuanya dapat dinikmati : wajahnya, bibirnya, mulutnya, lidahnya, lengannya, tungkainya, tangannya, kakinya,batang tubuhnya, ketiaknya, puting susunya, lobang pantatnya, jembutnya, bulu keteknya, bulu kakinya dan bulu-bulu lain [kalau ada] dan last but not least  - sudah pasti kontol dan biji pelernya!Belum lagi apa yang diproduksi tubuh laki-laki ; seperti air ludahnya, keringatnya, air kencingnya dan tentu saja pejuhnya : Sang Cairan Surga! Seringkali  produk tubuh laki-laki dinyatakan dalam "4-uh", yaitu : pejuh [air mani], peluh [keringat], iduh [air liur], dan uyuh [air kencing]. Mungkin hanya ta'i laki-laki saja yang sebaiknya tidak dinikmati !   [Ha..Ha..Ha..]

Lelaki tidak saja dapat dinikmati dengan mata di parade-parade militer atau di panggung tari telanjang atau male striptease tapi juga di proyek bangunan dimana banyak berkumpul para kuli atau pekerja bangunan. Tentu saja jika mau menikmati lelaki secara utuh, sebaiknya dilakukan  di atas temapat tidur sambil berpelukan dan bertelanjang-bulat.Agh! Pasti nikmat!Berada dekat-dekat lelaki  yang bertelanjang-bulat adalah bagaikan berada di surga nirwana. Sebab kontol lelaki yang berukuran besar dan disunat ketat [high and tight], baik sedang "menunduk" atau sedang "tegak" [ngaceng] adalah Batang Surga yang di pangkalnya terhampar Rambut Surga [jembut] dan di bawahnya ada bergantung Bola Surga [biji peler]. Sementara itu diujung kontol ada Lubang Surga [lobang kencing].

Itulah sebabnya ada ungkapan "Surga di telapak kaki ibu" dan "Surga  di tubuh lelaki". Karena itu saat aku sedang  mencabuli atau dicabuli seorang laki-laki  aku selalu mengatakan bahwa "Sukmaku seakan moksa ke Nirwana dan aku mencapai kesunyataan mulia menjadi seorang Boddisatwa"    


EKSEKUTIF MUDA


Meskipun ekonomi di negara tempat aku tinggal menghadapi banyak masalah,tapi ada juga kemajuan yang
dicapai.Yang pasti di kota-kota besar, para kuli sudah mempunyai pakaian yang layak bahkan sudah banyak kuli yang memiliki barang-barang elektronik dan alat komunikasi mutakhir seperti HP.Meskipun tempat tinggal kuli di proyek bangunan masih belum memadai. Biasanya para kuli tinggal di bedeng-bedeng yang tidak layak huni dan tidak dilengkapi dengan sarana sanitasi. Itulah sebabnya di lokasi pembangunan masih biasa terlihat pemandangan indah  para kuli mandi pagi atau mandi sore bertelanjang-bulat di tempat terbuka.

Suatu kali perusahaan tempat aku menjabat sebagai anggota dewan komisaris [Dekom] akan membangun gedung apartemen.Sarana hunian ini akan dilengkapi dengan sarana publik - termasuk sarana perdagangan seperti mal dan perkantoran.Tentu saja proyek besar ini akan makan waktu cukup lama - sekitar dua sampai tiga tahun. Pada waktu  rapat Dekom,yang aku kemukakan bukan masalah pembiayaan atau disain tapi justru sarana-prasarana untuk para pekerja bangunan [kuli]. Bahkan aku menuntut agar sarana-prasarana itu akan menjadi persyaratan  dalam kontrak kerja dengan pemborong. Ternyata pemborong setuju, bahkan mereka akan bekerja dengan ahli kesehatan dan keselamatan kerja  untuk menjamin kesehatan dan keselamatan para kuli itu. Pemborong bahkan akan menyediakan kantor untuk Dekom di lokasi bangunan agar dapat melakukan pengawasan langsung.Ternyata kontraktor tidak bohong. Ketika pembangunan dimulai, pemborong menyediakan kantor bagi Dekom di kantor proyek yang sebagian merupakan kantor pre-fabricated. Karena besar dan lamanya proyek maka selain kantor pre-fabricated, dibangun juga kantor semi-permanen  dua lantai. Kantor pengawasan Dekom diletakkan di lantai dua bangunan itu. Dengan pertimbangan besarnya investasi perusahaan pada proyek itu, maka para anggota Dekom sepakat untuk bergantian hadir di lokasi proyek untuk mengawasi perkembanga proyek secara langsung [on the spot]. Aku sendiri mendapat giliran untuk hadir setiap hari Jum'at.Karena aku pengambil prakarsa tentang pengawasan oleh Dekom maka mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus menjadi motor penggerak.Akupun menunjukkan komitmenku dengan selalu hadir di lokasi proyek itu.Sambil [pura-pura] mengawasi aku pasang mata dan cuci mata mencari kalau ada  kuli, mandor atau staf proyek  yang enak dilihat dan syukur-syukur bisa aku nikmati tubuhnya. Sekali-sekali aku jumpa "white collar worker" yang tampan, seperti para arsitek atau insinyur bangunan.Mereka ini masih muda-muda, putih, rapi, atletis dan tampan. Kalau aku sedang ingin melakukan "zina mata", maka aku pura-pura mengundang mereka untuk rapat tentang progress atau kemajuan proyek itu. Disitu aku bisa memandangi lebih dekat dan lebih jelas wajah dan tubuh mereka dan menghirup harum parfum, deodoran, dan minyak rambut mereka. Kalau ada yang bisa diajak "main gila",maka aku pun janjian[date] di  hotel atau tourist resort di luar kota! Eksekutif muda di negara tempat aku tinggal sudah sangat maju cara berpikirnya. Hubungan sex sejenis sudah dianggap sebagai   cara belajar untuk hidup [life skill].

Mereka mengeksplorasi dan mengkomfirmasi orientasi seksual mereka dengan cara melakukan hubungan sex sejenis. Bagi yang taat pada agama, mereka menafsirkan bahwa hubungan sejenis "bukan zina" karena "tidak dilakukan dengan lawan jenis".Sebagian dari mereka yang lebih fanatik,membatasi hubungan sejenis dengan hanya "main luar".Mereka tidak melakukan insersi [mengentoti mulut atau bool] melainkan "hanya" saling menggerayangi, berpelukan, bergumulan.Tentu saja - tak urung - sampai keduanya mencapai puncak syahwat [orgasme] yang ditandai dengan terpancarnya pejuh mereka CROOOOOOOT!CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! Maka bau pejuh pun tercium semerbak di kamar terkutuk itu [Ha..Ha..Ha..].

Melakukan hubungan sejenis dengan ekskutif muda praktis, aman, dan nikmat. Ada kode etik dan sama-sama menjaga kerahasiaan demi keamanan dan nama baik masing-masing. Anak muda sekarang tubuhnya atletis [ketat dan berotot], jembut dan bulu keteknya lebat, kontolnya besar tersunat ketat dan pejuhnya banyak.Maklumlah mereka sedang dalam kondisi puncak  dan rajin menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh! Mereka juga menjaga penampilan mereka agar tubuh mereka tetap harum sepanjang hari. Bahkan sebagian ada yang mencukur [shaving] atau mencabuti bulu ketek [plucking] dan merapikan jembutnya [trimming]. Bagiku para eksekutif muda adalah bidadara yang turun dari surga.          

KULI TELANJANG 

Setiap hari Jum'at, jika aku memantau kemajuan proyek, aku tidak hanya duduk-duduk di kantor monitor Dekom tapi juga berkeliling. Para Satpam di lokasi proyek sudah kenal aku, karean itu tak pernah ada kesulitan bagiku masuk ke lokasi atau naik ke bangunan. Beberapa Satpam ada yang jadi favoritku, karena mereka rapi, bersih, atletis, tampan, dan sopan. Karena itu sekali-sekali aku memberi tip untuk mengapresiasi keindahan dan kelaki-lakian mereka. Tapi favorit utamaku adalah Johan. Aku berharap, jika aku ada hokkie [keberuntungan] aku akan berksempatan main cabul dengan Johan.

Suatu sore, sekitar pukul 17:30 ketika hari sudah mulai surup [gelap], aku berkeliling lagi di lokasi proyek. Di suatu sudut, di balik bangunan baru aku lihat beberapa kuli sedang telanjang-bulat. Ternyata mereka sedang
antri akan mandi. Lokasi itu berada di deretan kamar mandi dan WC untuk para kuli. Demi kepraktisan,maka para kuli itu sudah menanggalkan penutup tubuhnya. Di tempat itu ada beberapa lampu sorot sehingga senja itu, sepintas aku dapat menikmati indahnya pemandangan lelaki yang bertelanjang-bulat! Tubuh mereka yang atletis-berotot, jembut mereka yang hitam,lebat, tumbuh luas melatar belakangi kontol mereka yang tertunduk dan semuanya sudah tidak kuncup. Karena kulup mereka sudah dipotong atau dikudung [disunat].Kadang-kadang ada satu dua kuli yang menunggu sambil telanjang-bulat sementara tangannya terangkat ke atas dan disangga ke sebuah tiang  bangunan. Sehingga aku dapat memandangi pola pertumbuhan bulu-ketek kuli itu!
Pemandangan indah itu menjadi salah satu andalanku untuk fantasi waktu aku onani.

Berdasarkan pengalaman itu aku meminta agar pemborong menyediakan tong-tong air, agar para kuli itu tak usah antri, mereka yang tak kebagian mandi di cubicle dapat langsung  mandi di luar sambil telanjang bulat. Aku juga minta lampu sorot ditambah dengan alasan tempat itu kurang terang. Belakangan barulah aku  tahu bahwa lokasi kuli telanjang itu letaknya di belakang kantor Dekom. Hanya saja ada tirai yang selalu tertutup di jendela kaca itu. Sejak aku tahu tentang jendela itu, aku makin rajin datang ke lokasi dan selalu sampai lepas magrib, yaitu sampai sudah tak ada lagi kuli yang mandi telanjang bulat disitu.Jika tidak ada orang lain, aku diam-diam menyingkap tirai jendela kaca itu sedikit saja, agar aku dapat menikmati keindahan tubuh para kuli yang sedang mandi  telanjang bulat.

Dengan berjalannya waktu, maka aku makin kenal personil proyek itu.Paling tidak ada dua personil favoritku, yaitu Johan seorang Satpam dan Mastin seorang kuli. Johan tamatan program D-3 Pariwisata dan Mastin tamatan STM. Aku minta agar kedua orang itu diperbantukan di Kantor Pengawasan Dekom. Tentu saja pihak pemborong tidak keberatan. Apa artinya satu Satpam dan satu kuli dalam proyek sebesar itu? Dengan keberadaan Johan dan Mastin dekat-dekat aku, maka aku bisa merencanakan langkah-langkah itu mencabuli kedua pemuda tampan itu.Mereka bagaikan mutiara dalam lumpur atau mungkin analog dengan ungkapan  penghormatan kepada Sang Budha : Om mani padma hum, yang artinya kira-kira : Ya ratna itu ada dalam bunga seroja.Amin.Ungkapan ini menggambarkan kelahiran Siddharta Gautama yang kelak menjadi Budha.  Lahirnya kesunyataan mulia dari kekotoran dunia, bagaikan tumbuhnya bunga teratai atau bunga seroja di dalam kolam berlumpur.

Johan aku jadikan semacam ajudan yang mengawal aku jika aku keliling lokasi dan Mastin ditugasi seperti tata usaha yang mengurus tamu-tamu di ruang Dekom. Sejauh itu tak ada anggota Dekom yang mau hadir jadi pengawas proyek. Tak heran jika aku bisa merajalela melampiaskan nafsu berahiku terhadap sesama jenis di lokasi proyek itu [Ha..Ha..Ha..].


MENCABULI JOHAN


Suatu kali, aku pergi keluar negeri dua minggu untuk ritual agama, sehingga tentu saja  aku tak sempat main cabul dengan lelaki atau onani. Padahal aku tak pernah lepas menenggak aphrodisiac sebagai rekreasi. Dalam menu-ku sehari-hari selalu ada ikan emas dan kijing [semacam siput] yang sudah diakui ampuh untuk meningkatkan libido [nafsu berahi]. Jika aku berada di luar negeri, karena aku tak bisa mendapat ikan emas dan kijing, maka aku menggantinya dengan  ramuan penambah gairah lelaki. Dengan resep : sebutir telur ayam rebus yang diberi garam sedikit dan merica secukupnya, secangkir kopi susu,dan satu sendok makan kecap manis. Jika aku akan main cabul secara berencana,maka aku minum Viagra atau yang lebih ringan [dan lebih murah] seperti:  Neo-Hormoviton Plus atau Kapsul Kuku Bima. Secara berkala  aku juga minum : ramuan Pasak Bumi [Togkat Ali]  atau Maca [Ginseng Peru]. Jamu yang mengandung tanaman Purwoceng juga sangat baik untuk membuat gairah lelaki jadi menyala-nyala bagaikan Bandung lautan api.      [Ha..Ha..Ha..]

Aku ingat hari itu hari Jum'at pertama aku berkunjung ke lokasi pembangunan, setelah aku pulang dari luar negeri. Ketika aku jumpa Johan, aku sudah merasa ada yang tidak beres. Sebab, berahiku menyala-nyala, seakan tak tahan aku ingin memeluk dan menciumi Johan - Satpam ganteng itu. Bukan karena aku rindu pada Johan, tapi karena berahiku tak sempat tersalurkan selama dua minggu dan perlu pelampiasan segera. Maka siang itu ketika aku sedang duduk di meja kerjaku di kantor pengawasan Dekom itu, Johan aku panggil. Aku pura-pura menanyakan apa yang terjadi di lokasi proyek selama aku pergi.

Tapi berahiku tak mau kompromi. Oleh karena itu, diam-diam aku mengunci pintu masuk dan aku mengukur kekuatan diriku jika saat Johan aku cabuli dia melawan.  Aku pindah duduk ke samping Johan. Kebetulan di depan meja kerjaku ada dua kursi tamu. Aku terus melanjutkan pertanyaanku dan mengomentari laporan Johan. Lalu Johan aku peluk dari samping. Johan tidak kaget. Mungkin mengira aku  hanya main-main atau mengajaknya bersahabat.

Lalu aku mulai menciumi leher belakang Johan dan aku tak tahan lagi  ........!Aku pun melumat bibirnya, mencipoki mulutnya dan mengisap air ludahnya. Johan gelagapan diperlakukan begitu, apalagi kedua tanganku yang kekar mencekal tubuhnya agar dia tak bisa bergerak. Untung saja Johan tidak menggigit ......pasti dia tak akan menggigit.Karena statusku bosnya dan aku janji akan menjadikan dia pegawai di kantor tempatku jadi Dekom. Apalagi saat itu  pekerjaan sulit didapat. Selanjutnya, Johan seperti pasrah, lulut dan menurut saja ketika dia aku apa-apakan.

Aku lanjutkan langkahku mencabuli pemuda tampan itu - walaupun dia "hanya" seorang Satpam. Kancing baju kemeja Satpam Johan aku buka. Johan tak meengenakan kaos dalam, sehingga aku menampak dadanya yang amat menonjol ke depan dengan lembah [crest] yang dalam  di antara kedua "bukit " dadanya itu. Kedua puting susunya tampak ketat, tegang dan melenting!Agh! Indah dan merangsang. Aku suka itu!Perutnya rata, kencang, berotot dan berpola six-packs.

Tubuh Johan bersih dan berwarna coklat muda. Kait-kait celana Johan aku buka dan risletingnya aku turunkan. Kemudian dengan sekali tarik ke bawah, celana dan kancutnya aku plorotkan ke bawah terjela di pergelangan kakinya. Sehingga aku menampak kontolnya yang besar, tersunat ketat, setengah ngaceng, berlatar belakang jembutnya yang hitam lebat, tumbuh rapat dan luass. Indah dan jantan sekali!      

Aku pun berlutut, seperti anak yang sungkem orang-tuanya di Hari Lebaran. Wajahku aku benamkan di hamparan haribaan Johan tempat jembut, kontol, dan biji pelernya itu. Mulutku mencucupi kepala kontolnya yang merah ungu berkilat.Lidahku menjilati lobang kencingnya yang menganga seperti mulut ikan. Johan menggeliat akibat rasa nikmat di kontolnya. Tanganku menjelajahi dada perut, puting susu dan ketiaknya. Rambut ringan yang basah teraba oleh tangn dan jemariku di ketiak Johan.

Sambil menjilat dan mengisap serta mengurut kontol Johan aku melepaskan celana dan kancutku. Kontolku sudah amat tegang. Sambil asyik meraba-rasakan sekujur tubuh Johan dengan tanganku dan mencecap rasa kontolnya dengan lidah, mulut dan bibirku, aku menggosok-gesekkan kontolku yang sudah teramat tegang di tungkai Johan yang berambut lebat itu. Agh. Nikmat!

Aku melakukan semua itu makin intens, makin inteeens, makin inteeeens sejalan dan searah dengan berahiku yang makin menggila. Akhirnya gerakanku menjadi suatu harmoni antara jilatan lidahku di kontol Johan dan gesekan kontolku di bulu-bulu kaki Johan. Aku menangkap sinyal, Johan makin gelisah, dan dia mulai melenguh seperti kerbau sedang memamah biak : MMPH..MMPH..MMPH..Artinya dia sudah makin dekat dengan puncak syahwat [orgasme].  Tak lama kemudian aku dengar bisikan dari mulut Johan, katanya :

"Pak saya mau keluar", maksudnya pejuhnya sudah mau keluar.

Aku kagum, bangga dan respek pada Johan. Sebab di saat dirinya sudah hampir mencapai puncak syahwat dia masih sempat melapor dengan sopan. Mengingatkan bahwa pejuhnya sudah akan keluar, supaya aku menghindar dari pancaran pejuhnya. Tapi justru jilatanku aku buat makin intens di kepala kontol dan lobang kencing Johan dan gesekan kontolku di kaki Johan juga makin cepat dan makin nikmat!  Tak lama kemudian CROOOOOOOT!CROOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOT! Pejuh Johan muncrat membasahi dan menceceri mulut,bibir,leher dan dadaku. Sementara itu, satu detik kemudian, denyutan kontolku yang memompakan pejuh terasa nikmat olehku! Pastilah pejuhku juga menceceri tungkai dan bulu kaki Johan:CROOOOOT!CROOOOT! CROOOOT! Sambil merasakan nikmatnya pejuhku terpompa keluar aku berpikir bagaimana aku bisa mencabuli tubuh Mastin pemuda tamatan STM  yang bekerja sebagai  kuli itu  Itulah kisah nyata kehidupan lelaki sejati. Tak ada aturan atau larangan yang dilanggar, semuanya biasa-biasa saja dan OK-OK saja, bukan! [Ha..Ha..Ha..].

POST SCRIPTUM

Cerita ini ditulis dalam Bahasa Samoa [Gagana Samoa] kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Blog ini.


 [KERISTOFO'ORI RINALETO - CRISTOFORI RINALDO]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar